CERITA SECANGKIR KOPI
Menelesuri
sejarah kopi, akan ditemukan beberapa versi.
Berawal dari abad ke-9 masehi, seorang penggemar bala kambing di
Abessynia (sekarang Ethiopia) yang menemukan tumbuhan kopi sewaktu ia
menggembala. Kemudian menyebar ke daratan Mesir dan Yaman, dan pada abad ke-15
mulai menjangkau ebih luas lagi ke
Persia, Mesir, Turki, dan Afrika utara.
Versi
lain masih dari Ethiopia dumulai dari Ali al-Shadili yang gemar meminum sari
biji kopiuntuk membuatnya tetap terjaga demi menjalankan shalat malam. Dari
sinilah akhirnya khasiat kopi menyebar sebagai minuman penghilang kantuk. Selanjuatnya
pada penyebarannya, kopi masih belum diterima oleh sebagian orang, karena efek
rangsangan yang ditimbulkannya.
Pada tahun 1511, para imam konservatif orthodox
di Majelis Keagamaan di Mekah melarang penggunaannya. Tetapi karena popularitas
minuman ini, maka tahun 1524 larangan tersebut dihilangkan atas perintah Sultan
Selim I dari kesultanan Utsmaniyah – Turki. Namun
perjalanan kopi masih tidak mulus juga. Di Wazir dan Kofri – kerajaan
Utsmaniayah, tahun 1656 mengeluarkan larangan untuk membuka kedai – kedai kopi.
Bukan hanya melarang, tetapi menghukum orang-orang yang minum kopi dengan
hukuman cambuk.
Ketika
kopi menyebar ke Eropa, minuman ini mulai diterima dan menjadi popular selama
abad ke – 17. Orang Belanda adalah yang pertama kali mengimpor kopi dalam skala
besar di Eropa. Pada suatu waktu menyelundupkan bijinya pada tahun 1690, karena
tanaman atau biji mentahnya tidak dizinkan keluar kawasan Arab. Ini kemudian
berlanjut pada penanaman kopi di Jawa oleh orang Belanda.
Penyebaran
kopi di Amerika sendiri, awalnya tidak sesukses di Eropa, karena dianggap
kurang bisa menggantikan alkohol. Tetapi selama Perang Revolusi, permintaan
terhadap kopi meningkat tinggi, sampai-sampai para penyaur harus membuka
persediaan cadangan dan menaikkan harganya secara dramatis. Sebagian hal ini dikarenakan menurunnya
persediaan the oleh pedagang Inggris, sehingga mereka beralih ke kopi.
(berlanjut ke halaman berikutnya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar